Prestasi Berguru Siswa
Pengertian Prestasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena belajar ialah suatu proses, sedangkan prestasi berguru adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Bagi seorang anak belajar ialah suatu kewajiban. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang dialami oleh anak tersebut.
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda “Prestasic” yang berarti hasil usaha. Dalam engkaus besar Bahasa Indonesia Prestasi Belajar didefinisikan sebagai hasil penilaian yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian.
Prestasi yaitu hasil yang sudah dicapai seseorang dalam melaksanakan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa Prestasi Belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, taktik kognitif, gosip verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil berguru dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Prestasi Belajar adalah hasil yang sudah dicapai dari yang sudah dilakukan/dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2003: 895), sedangkan menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar yaitu penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang didiberikan oleh guru. Menurut Sukmadinata (2003: 101), “Prestasi Belajar adalah realisasi atau pemekaran dari kecakapa-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”.
Prestasi Belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang sudah dicapai Siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima dalam jangka waktu tertentu. Prestasi Belajar pada umumnya ditetapkan dalam angka atau abjad sehingga sanggup dibandingkan dengan satu kriteria (Prakosa, 1991).
Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984 : 4), mengemukakan bahwa :
Prestasi Belajar adalah penilaian hasil perjuangan kegiatan berguru yang ditetapkan dalam bentuk symbol angka, abjad maupun kalimat yang sanggup mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu.
Menurut Siti Partini (1980 : 49), “Prestasi Belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat itu Sunarya (1983: 4) menyatakan “Prestasi Belajar ialah perubahan tingkah laris yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang ialah ukuran keberhasilan Siswa”. Haditomo dkk (1980 : 4), menyampaikan “Prestasi Belajar adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut Sukardi (1983 : 51), menyatakan “Untuk mengukur Prestasi Belajar menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap kemampuan nyata sebagai hasil berguru atau learning”. Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), “Nilai ialah perumusan terakhir yang sanggup didiberikan oleh guru menganai kemajuan atau Prestasi Belajar Siswa selama masa tertentu”. melaluiataubersamaini nilai rapor, kita sanggup mengetahui Prestasi Belajar Siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya buruk dikatakan Prestasi Belajar nya rendah.
Masalah berguru yaitu duduk kasus bagi setiap manusia, dengan berguru insan memperoleh keterampilan, kemampuan sehingga terbentuklah sikap dan bertambahlah ilmu pengetahuan. Jadi kalau Hasil Belajar didefinsikan sebagai suatu hasil nyata yang dicapai oleh Siswa dalam perjuangan menguasai kecakapan jasmani dan rohani di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk raport pada setiap semester, maka Prestasi Belajar ialah ukuran keberhasilan kegiatan berguru Siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode Siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu
Untuk mengetahui perkembangan hingga di mana hasil yang sudah dicapai oleh seseorang dalam belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Untuk memilih kemajuan yang dicapai maka harus ada kriteria (patokan) yang mengacu pada tujuan yang sudah ditentukan sehingga sanggup diketahui seberapa besar efek taktik berguru mengajar terhadap prestasi atau keberhasilan berguru Siswa. Prestasi Belajar yang didefinisikan sebagai Hasil berguru Siswa menurut W. Winkel (dalam buku Psikologi Pengajaran 1989:82) yaitu keberhasilan yang dicapai oleh Siswa, yakni Prestasi Belajar Siswa di sekolah yang mewujudkan dalam bentuk angka.
Menurut Winarno Surakhmad (dalam buku, Interaksi Belajar Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1980:25) hasil berguru Siswa bagi kebanyakan orang berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk memperoleh suatu indek dalam memilih keberhasilan Siswa.
Dari definisi di atas, maka sanggup diambil kesimpulanbahwa Prestasi Belajar adalah Prestasi Belajar yang dicapai Siswa dalam proses kegiatan berguru mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laris seseorang. Untuk menyatakan bahwa suatu proses berguru sanggup dikatakan berhasil, setiap guru mempunyai pandangan masing-masing sejalan dengan filsafatnya. Namun untuk menyamakan persepsi sebaiknya kita berpedoman pada kurikulum yang berlaku dikala ini yang sudah disempurnakan, antara lain bahwa suatu proses berguru mengajar wacana suatu materi pembelajaran ditetapkan berhasil apabila tujuan pembelajaran khususnya sanggup dicapai.
Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran khusus, guru perlu mengadakan tes formatif pada setiap menyajikan suatu bahasan kepada Siswa. Penilaian formatif ini untuk mengetahui sejauh mana Siswa sudah menguasai tujuan pembelajaran khusus yang ingin dicapai. Fungsi penelitian ini yaitu untuk mempersembahkan umpan balik pada guru dalam rangka memperbaiki proses berguru mengajar dan melaksanakan aktivitas remedial bagi Siswa yang belum berhasil. Karena itulah, suatu proses berguru mengajar ditetapkan berhasil apabila kesudahannya memenuhi tujuan pembelajaran khusus dari materi tersebut.
2. Indikator Prestasi Belajar Siswa
Dalam mengungkapkan dan mengukur prestasi Siswa sanggup dilihat dari tiga aspek, meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek tersebut akan dikemukakan sebagai diberikut:
a) Aspek Kognitif, yaitu aspek yang berkaitan dengan Prestasi Belajar intelektual.
b) Aspek Afektif yaitu aspek yang berkenaan dengan sikap dan nilai.
c) Aspek Psikomotorik yaitu aspek yang berkenaan dengan hasil berguru yang tampak dalam kemampuan bertindak.
Tingkat perkembangan mental tersebut berdasarkan Benyamin Bloom (dalam Sri Anitah: 2008: 2.19) yaitu
1. Aspek Kognitif
Yaitu yang berkenaan dengan pengenalan baru atau mengingat kembali (menghafal) suatu pengetahuan untuk membuatkan kemampuan intelektual. Aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang, yaitu :
a. Pengetahuan (knowledge), dalam jenjang ini seseorang dituntut sanggup mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah tanpa harus mengerti atau sanggup menggunakannya.
b. Pemahaman (comprehension), kemampuan ini menuntut Siswa memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain. Kemampuan ini dijabarkan menjadi tiga, yakni; (a) menterjemahkan, (b) menginterpretasikan, dan (c) mengekstrapolasi.
c. Penerapan (aplication), adalah jenjang kognitif yang menuntut kesanggupan menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode, prinsip- prinsip, serta teori-teori dalam situasi gres dan konkret.
d. Analisis (analysis) adalah tingkat kemampuan yang menuntut seseorang untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya.
e. Sintesis (synthesis), jenjang ini menuntut seseorang untuk sanggup menghasilkan sesuatu yang baru dengan cara menggabungkan banyak sekali faktor. Hasil yang diperoleh sanggup berupa: tulisan, rencana atau mekanisme.
f. Evaluasi (evaluation) adalah jenjang yang menuntut seseorang untuk sanggup menilai suatu situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu.
2. Aspek Afektif
Ranah afektif diartikan sebagai internalisasi sikap yang menunjuk ke arah pertumbuhan batiniah yang terjadi bila individu menjadi sadar perihal nilai yang diterima dan kemudian mengambil sikap sehingga kemudian menjadi bagian dari dirinya dalam membentuk nilai dan menentukan tingkah lakunya. Jenjang kemampuan dalam ranah afektif yaitu:
a. Menerima (Receiving), diharapkan Siswa peka terhadap eksistensi fenomena atau rangsangan tertentu.
b. Menjawaban (Responding), Siswa tidak spesialuntuk peka pada suatu fenomena, tetapi juga bereaksi terhadap salah satu cara. Penekanannya pada kemauan Siswa untuk menjawaban secara sukarela, membaca tanpa ditugaskan.
c. Menilai (valuing), diharapkan Siswa dapat menilai suatu obyek, fenomena atau tingkah laris tertentu dengan cukup konsisten.
d. Organisasi (organization), tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai yang tidak sama, menyelesaikan/memecahkan masalah, membentuk suatu sistem nilai.
3. Aspek Psikomotorik
Yaitu pengajaran yang bersifat keterampilan atau yang menunjukkan gerak (skill). Rincian dalam domain ini tidak dibuat oleh Bloom, tapi oleh jago lain berdasarkan domain yang dibentuk Bloom, yaitu :
a. Persepsi (Perception)
b. Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam memmenolong gerakan.
c. Kesiapan (Set)
d. Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melaksanakan gerakan.
e. Respon Terpimpin (Guided Response)
f. Tahap awal dalam mempelajari keterampilan yang kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba.
g. Mekanisme (Mechanism)
h. Membiasakan gerakan-gerakan yang sudah dipelajari sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap.
Menurut Sri Anitah (2008:2.19), mendefinisikan Prestasi Belajar adalah perubahan sikap secara menyeluruh bukan spesialuntuk satu aspek saja tetapi terpadu yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Romizoswki, 1982 (dalam Sri Anitah, 2008:2.19) sebut dalam skema kemampuan yang sanggup menunjukkan Prestasi Belajar yaitu: 1) keterampilan kognitif berkaitan dengankemampuan menciptakan kepurusan memecahkan masalah dan berpikir logis, 2) keterampilan psikomotor berkaitan dengan kemampuan tindakan fisik dan kegiatan perseptual, 3) keterampilan reaktif berkaitan dengan sikap, kebijaksanaan, perasaan, dan self control, 4) keterampilan interaktif berkaitan dengan kemampuan sosial dan kepemimpinan. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada yang dipelajari oleh Siswa. Prestasi Belajar yang dicapai oleh Siswa di sekolah ialah tujuan dari kegiatan belajarnya. Menurut Hamalik (2002: 146) Prestasi Belajar itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan Siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah, yang ditetapkan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes dan non tes terkena sejumlah materi pelajaran tertentu.
Nana Sudjana (2004 : 22) “Prestasi Belajar adalah perubahan tingkah laku sesudah menempuh pengalaman berguru (proses berguru mengajar)”. Pengalaman berguru yang dialami oleh Siswa akan menghasilkan kemampuan yang berdasarkan Horwart Kingsley dalam Nana Sudjana (2004 : 22) dibedakan menjadi tiga kemampuan yaitu :
1). Keterampilan dan kebiasaan
2). Pengetahuan dan pengarahan
3). Sikap dan cita-cita.
Para Pelajar yang sudah merah Prestasi Belajar Tinggi |
Ketiga kemampuan tersebut yang harus dimiliki oleh Siswa, Prestasi Belajar ini dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi guru dan sisi Siswa seperti yang dikemukakan oleh Dimyati (2002: 3) yaitu bahwa dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi berguru yang ialah tindak lanjut atau cara yang dilakukan untuk mengukur tingkat penguasaan Siswa dalam proses pembelajaran yang sudah dilakukan, sehingga dengan evaluasi guru juga sanggup mengukur wacana perubahan tingkah laku Siswa secara nyata sesudah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. Dari sisi Siswa, Prestasi Belajar ialah tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
Khusus dalam kegiatan pembelajaran yang menjadi indikator utama Prestasi Belajar Siswa yaitu sebagai diberikut:
a. Ketercapaian Daya Serap terhadap materi pembelajaran yang diajarkan, baik secara individual maupun kelompok. Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM)
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh Siswa, baik secara individual maupun kelompok.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (dalam buku Strategi Belajar Mengajar 2002:120) menyatakan bahwa indikator yang banyak digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan adalah ketercapaian daya serap.
Berikut teladan Kisi-kisi Prestasi Belajar Siswa
Ranah/Jenis Prestasi | Indikator |
A. Ranah Kognitif | |
1. Pengamatan | 1. sanggup menunjukkan 2. sanggup membandingkan 3. sanggup menghubungkan |
2. Ingatan | 1. sanggup sebut 2. sanggup pertanda kembali |
3. Pemahaman | 6. dapat menerangkan 7. dapat mendefinisikan dengan mulut sendiri |
Ranah/Jenis Prestasi | Indikator |
3. Pemahaman 4. Penerapan 5. Analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti) 6. Sintesis (menciptakan panduan baru dan utuh) | 1. sanggup menerangkan 2. sanggup mendefinisikan dengan mulut sendiri 1. sanggup mempersembahkan contoh 2. sanggup memakai secara tepat 1. sanggup menguraikan 2. sanggup mengklasifikasikan 1. sanggup menghubungkan 2. sanggup menyimpulkan 3. dapat menggeneralisasi |
B. Ranah Rasa/Afektif | |
1. Penerimaan | 1. pertanda sikap menerima 2. menujukan sikap menolak |
2. Sambutan | 1. kesediaan berpartisipasi/ terlibat 2. kesediaan memanfaatkan |
3. Apresiasi (sikap menghargai) 4. Internalisasi (pendalaman) 5.Karakteristik (penghayatan) | 1. menganggap penting dan bermanfaa 2. menganggap indah dan harmonis 3. mengagumi 1. mengakui dan meyakini 2. mengingkari 1. melembagakan atau meniadakan 2. menjelmakan dalam pribadi dan sikap sehari-hari |
Ranah/Jenis Prestasi | Indikator |
C. Ranah Psikomotor | |
1. Keterampilan bergerak dan bertindak | 1. mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki dan anggota badan lainnya |
2. Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal | 1. mengucapkan 2. membuat mimik dan gerakan jasmani |
Bukti PRESTASI BELAJAR |
3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa
Prestasi Belajar dapat dipengaruhi oleh banyak sekali hal. Secara umum Prestasi Belajar dipengaruhi 3 hal atau faktor Faktor-faktor tersebut akan saya uraikan dibawah ini, yaitu :
1. Faktor internal (factor dalam diri)
2. Faktor eksternal (factor diluar diri)
3. Faktor pendekatan belajar
Faktor internal
Faktor internal yang mempengaruhi Prestasi Belajar yang pertama yaitu Aspek fisiologis. Untuk memperoleh hasil Prestasi Belajar yang baik, kebugaran badan dan kondisi panca indera perlu dijaga dengan cara : makanan/minuman bergizi, istirahat, olah raga. Proses berguru seseorang akan terganggu kalau kesehatan orang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, simpel pusing, mengantuk, kurang darah atau gangguan fungsi alat indera. Tentunya banyak masalah anak yang prestasinya turun alasannya yaitu mereka tidak sehat secara fisik.
Faktor internal yang lain yaitu aspek psikologis. Aspek psikologis ini mencakup : inteligensi, sikap, bakat, minat, motivasi dan kepribadian. Factor psikologis ini juga ialah factor kuat dari Prestasi Belajar , intelegensi memang bisa dikembangkang, tapi sikap, minat, motivasi dan kepribadian sangat dipengaruhi oleh factor psikologi diri kita sendiri. Oleh alasannya yaitu itu, berjuanglah untuk terus mendapat suplai motivasi dari lingkungan sekitar, kuatkan tekad dan mantapkan sikap demi masa depan yang lebih cerah..
a) Intelegensi
Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi (kecerdasan) yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Siswa yang mempunyai intelegensi tinggi dapat berhasil dengan baik dalam belajarnya dikarenakan berguru dengan menerapkan metode berguru yang efisien. Sedangkan yang mempunyai intelegensi rendah perlu mendapatkan pendidikan khusus.
b) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali yang dikutip oleh Slameto (2003:55) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek benda/hal atau sekumpulan obyek. Untuk sanggup menjamin hasil berguru yang baik maka Siswa harus mempunyai perhatian terhadap materi yang dipelajarinya.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarikdanunik minat Siswa, lebih gampang dipelajari dan disimpan alasannya yaitu minat menambah kegiatan belajar.
d) Bakat
Bakat yaitu kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu gres akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah berguru atau latihan.
e) Motivasi
Seseorang akan berhasil dalam belajarnya bila mempunyai aktivis atau pendorong untuk mencapai tujuan. Penggerak atau pendorong inilah yang disebut dengan motivasi.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan berhasil bila anak sudah siap (matang).
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk mempersembahkan respon atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam prosesbelajar mengajar karena jika Siswa sudah memiliki kesiapan dalam berguru maka hasil belajarnya akan lebih baik.
h) Kreativitas
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan (concept) baru, atau hubungan gres antara gagasan yang sudah ada.
Faktor eksternal
Selain faktor internal, Prestasi Belajar juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Lingkungan sosial, mencakup : kawan, guru, keluarga dan masyarakat.
Lingkungan sosial, yaitu lingkungan dimana seseorang bersosialisasi, bertemu dan diberinteraksi dengan insan disekitarnya. Hal pertama yang menjadi penting dari lingkungan sosial yaitu perkawanan, dimana mitra yaitu sumber motivasi sekaligus bisa menjadi sumber menurunnya prestasi. Posisi mitra sangat penting, mereka ada begitu akrab dengan kita, dan tingkah laris yang mereka lakukan akan kuat terhadap diri kita. Kalau kalian sudah terlanjur mempunyai lingkungan perkawanan yang lemah akan motivasi belajar, sebisa mungkin arahkan kawan-kawan kalian untuk belajar. Setidaknya dengan cara itu kaluan bisa memposisikan diri sebagai seorang pelajar.
Guru, yaitu seorang yang sangat bekerjasama dengan Prestasi Belajar. Kualitas guru di kelas, bisa mempengaruhi bagaimana kita balajar dan bagaimana minat kita terbangun di dalam kelas. Memang pada kenyataanya banyak Siswa yang merasa guru mereka tidak memdiberi motivasi belajar, atau mungkin suasana pembelajaran yang monoton. Hal ini kuat terhadap proses pembelajaran.
Keluarga, juga menjadi faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar seseorang. Biasanya seseorang yang mempunyai keadaan keluarga yang berserakan (broken home) mempunyai motivasi terhadap prestasi yang rendah, kehidupannya terlalu diseriuskan pada pemecahan konflik kekeluargaan yang tak berkesudahan. Maka dari itu, bagi orang tua, jadikanlah rumah keluarga kalian surga, alasannya yaitu kalau tidak, anak kalian yang gres lahir beberapa tahun lamanya, belum mempunyai konsep pemecahan konflik batin yang kuat, mereka bisa stress melihat tingkah kalian wahai para orang bau tanah yang suka bertengkar, dan stress itu dibawa ke dalam kelas.
Yang terakhir yaitu masyarakat, sebagai teladan seorang yang hidup dimasyarakat akademik mereka akan mempertahankan gengsinya dalam hal akademik di hadapan masyarakatnya. Makara lingkungan masyarakat mempengaruhi pola pikir seorang untuk berprestasi. Masyarakat juga, dengan segala aktifitas kemasyarakatannya mepengaruhi tidakan seseorang, begitupun juga kuat terhadap Siswa dan mahaSiswa.
Yang terakhir yaitu masyarakat, sebagai teladan seorang yang hidup dimasyarakat akademik mereka akan mempertahankan gengsinya dalam hal akademik di hadapan masyarakatnya. Makara lingkungan masyarakat mempengaruhi pola pikir seorang untuk berprestasi. Masyarakat juga, dengan segala aktifitas kemasyarakatannya mepengaruhi tidakan seseorang, begitupun juga kuat terhadap Siswa dan mahaSiswa.
2. Lingkungan non-sosial, mencakup : kondisi rumah, sekolah, peralatan, alam (cuaca). Non-sosial ibarat hal nya kondiri rumah (secara fisik), apakah rapi, membersihkan, aman, terkendali dari gangguan yang menurunkan Prestasi Belajar. Sekolah juga mempengaruhi Prestasi Belajar, dari pengalaman aku, ketika anak berilmu masuk sekolah biasa-biasa saja, prestasi mereka bisa mengungguli kawan-kawan yang lainnya. Tapi, bila disandingkan dengan prestasi kawannya yang mempunyai kualitas yang sama dikala lulus, dan beliau masuk sekolah kesukaan dan berkarakter, prestasinya biasa saja. Artinya lingkungan sekolah berpengaruh. cuala alam, kuat terhadap Prestasi Belajar.
Faktor pendekatan berguru (approach to learning) yakni jenis upaya berguru Siswa yang mencakup taktik dan metode yang digunakan Siswa untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Hasil Prestasi Belajar Para Pelajar Indonesia |
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (hal 120-121) mengungkapkan, bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi Prestasi Belajar Siswa tersebut sanggup dilakukan melalui tes Prestasi Belajar . Berdasarkan tujuan dan ruang lingkunya, tes Prestasi Belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian, sebagai diberikut:
a. Tes Formatif, penilaian ini sanggup mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh citra wacana daya serap Siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses berguru mengajar dalam waktu tertentu.
b. Tes Subsumatif, tes ini mencakup sejumlah materi pengajaran tertentu yang sudah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya yaitu untuk memperoleh citra daya serap Siswa untuk meningkatkan tingkat Prestasi Belajar atau Prestasi Belajar Siswa. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses berguru mengajar dan diperhitungkan dalam memilih nilai rapor.
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap Siswa terhadap materi pokok-pokok bahasan yang sudah diajarkan selama satu semester, satu atau dua materi pelajaran. Tujuannya yaitu untuk memutuskan tarap atau tingkat keberhasilan berguru Siswa dalam satu periode berguru tertentu. Hasil dari tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (rangking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.
Untuk menambah acuan wacana Prestasi Belajar Siswa silahkan baca di https://duniainformasisemasa329.blogspot.com//search?q=penilaian-hasil-belajar
Posting Komentar untuk "Prestasi Berguru Siswa"