Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Panduan Pengembangan Abjad Smk Dan Evaluasi Hasil Mencar Ilmu Terbaru Tahun 2019

Panduan Pengembangan Karakter Sekolah Menengah kejuruan dan Penilaian Hasil Belajar Terbaru Tahun 2019


Dalam kesempatan kali ini kami selaku pengurus situs https://duniainformasisemasa329.blogspot.com// ini akan membahas dan membagikan file wacana Panduan Pengembangan Karakter Sekolah Menengah kejuruan dan Penilaian Hasil Belajar Terbaru Tahun 2019 yang sebagaimana tersebut akan sangat bermanfaat bagi rekan-rekan yang sedang membutuhkan beberapa file Panduan Pengembangan Karakter Sekolah Menengah kejuruan dan Penilaian Hasil Belajar Terbaru Tahun 2019.

A. Pendidikan nasional berfungsi menyebarkan kemampuan dan membentuk tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Permendikbud RI) Nomor 23 Tahun 2016 wacana Standar Penilaian Pendidikan belum memuat ketentuan-ketentuan yang memadai terkait dengan karakteristik Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) yang spesifik. Oleh alasannya yaitu itu, perlu dikembangkan standar evaluasi PMK. 
Pendidikan Menengah Kejuruan secara khusus diartikan sebagai pendidikan yang menyiapkan sumber daya insan yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan perilaku sebagai tenaga terampil tingkat menengah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu di masyarakat atau kawan dunia usaha/industri. Penyiapan sumber daya insan melalui PMK semakin penting untuk menghadapi banyak sekali tantangan dan tuntutan pekerjaan, terutama semenjak diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). 
Pemerintah menetapkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 wacana Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagai kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang sanggup menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pembinaan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka derma ratifikasi kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di banyak sekali sektor. KKNI selanjutnya menjadi tumpuan dalam penyusunan Standar Nasional Pendidikan (SNP). 
Salah satu jalur pendidikan formal yang menghasilkan tenaga kerja terampil yaitu Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK) yang lulusannya diakui pada jenjang 2 (dua) atau jenjang 3 (tiga) dalam KKNI. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 wacana Revitalisasi Sekolah Menengah kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, secara khusus memerintahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum Sekolah Menengah kejuruan dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match). Penyempurnaan dan penyelarasan tersebut bertujuan semoga lulusan SMK/MAK mempunyai kompetensi sesuai dengan kebutuhan kawan dunia usaha/industri. 

1.  Penyelarasan kompetensi lulusan SMK/MAK dengan kebutuhan kawan dunia usaha/industri 

2.  Memerlukan informasi kompetensi yang akurat diperoleh melalui proses evaluasi yang objektif dan terstandar. 
Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dan dipakai sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan proses pembelajaran (assessment for learning) dalam bentuk evaluasi formatif, menyerupai tugas-tugas dikelas, presentasi, dan kuis. Penilaian juga dipakai sebagai proses pembelajaran (assessment as learning) yang memungkinkan penerima didik dilibatkan dalam proses evaluasi dan memberi kesempatan pada penerima didik untuk meningkatkan capaian berguru yang lebih maksimal. Pada tamat pembelajaran dilakukan evaluasi untuk mengukur capaian kompetensi (assessment of learning). 
Pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal. 

3.  Menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi menyebarkan kemampuan dan membentuk abjad serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan abjad mempunyai tujuan untuk membentuk dan memperbaiki penyempurnaan diri seorang penerima didik yang dilakukan selama proses pembelajaran menuju kehidupan yang lebih baik. Sejauh ini proses pembelajaran di Indonesia lebih mengedepankan pendidikan pencapaian pengetahuan dibandingkan dengan pendidikan yang berorientasi pada pembentukan abjad penerima didik. Kondisi yang demikian sanggup membuat insan yang mempunyai pengetahuan tinggi, tetapi mempunyai moral yang rendah. 
Sejak tahun 2017 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyusun aktivitas Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di satuan pendidikan. Sekolah sebagai institusi yang mempunyai kiprah mencerdaskan bangsa termasuk memberi pendidikan abjad masih banyak menemui hambatan dan bervariasi dalam pelaksanaan evaluasi pendidikan abjad terutama alasannya yaitu belum tersedianya rubrik evaluasi karakter. Sejalan dengan pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Karakter tersebut, Pusat Penilaian Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebagai forum evaluasi menyebarkan instrumen evaluasi abjad dan risikonya dilaporkan dalam bentuk Rapor Karakter. Rapor Karakter dipergunakan sebagai informasi kepada orangtua wacana abjad penerima didik yang dibangun/dibina serta sebagai umpan balik bagi satuan pendidikan dan guru dalam rangka perbaikan mutu pendidikan. 

B. Tujuan 
Panduan Penilaian Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah kejuruan ini disusun untuk membantu pendidik dan satuan pendidikan dalam: 
  • Meningkatkan pemahaman mengenai evaluasi kinerja dan prinsip-prinsip evaluasi yang berlaku di setiap kurikulum berjalan (Kurikulum 2006, 2013, dan 2013 Revisi).
  • Merencanakan dan melaksanakan evaluasi hasil berguru penerima didik yang berkualitas sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, mencakup sikap, pengetahuan, dan 
  • keterampilan.
  • Meningkatkan pemahaman dalam mengintegrasikan evaluasi perilaku pada aktivitas pengembangan pendidikan abjad (PPK). 
  • Mengolah hasil evaluasi dan menindak lanjutinya.
  • Menyusun laporan capaian kompetensi penerima didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. 

C. Ruang Lingkup 
Ruang Lingkup Model Penilaian Proses dan Hasil Belajar Peserta Didik Sekolah Menengah kejuruan ini meliputi 
evaluasi kinerja, prinsip-prinsip penilaian, mekanisme penilaian, mekanisme penilaian, teknik dan instrumen penilaian, pengolahan hasil evaluasi dan tindak lanjutnya, serta pelaporan capaian 
kompetensi penerima didik dalam bentuk rapor dan leger. 

Dan masih banyak Panduan Pengembangan Karakter Sekolah Menengah kejuruan dan Penilaian Hasil Belajar Terbaru Tahun 2019 lainnya.

Berikut ini File Panduan Pengembangan Karakter Sekolah Menengah kejuruan dan Penilaian Hasil Belajar Terbaru Tahun 2019 yang bisa Guru Download Secara Gratis.

Selengkapnya anda bisa eksklusif download beberapa file yang sudah kami sediakan di bawah ini :

LINKDOWNLOAD :


Posting Komentar untuk "Panduan Pengembangan Abjad Smk Dan Evaluasi Hasil Mencar Ilmu Terbaru Tahun 2019"