Guru Wajib Tahu Prinsip-Prinsip Penyusunan Rpp Terbaru!
RPP KTSP 2006 |
RPP disusun berdasarkan kompetensi dasar atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih. RPP sanggup disusun pada dikala awal semester tahun pelejaran atau dibentuk mingguan. RPP yang sudah disusun harus dikonsultasikan kepada kepala sekolah biar fungsi supervisi kepala sekolah sanggup berjalan dengan baik.
Selain berkhasiat sebagai panduan dan instruksi pada dikala memberikan pembelajaran, RPP juga menjadi salah satu bukti manajemen guru yang diharapkan pada dikala supervisi atau apel administrasi. Bahkan ada pulan yang dipakai sebagai salah satu kelengkapan berkas persyaratan pencairan tuntidakboleh profesi guru.
Penyusunan RPP tidak dilakukan secara asal. Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP biar RPP tersebut sanggup berfungsi dengan baik. Dalam Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 wacana Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah sudah dijelaskan bahwa guru harus memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan RPP sebagai diberikut:
1. Perbedaan Individual
Dalam menyusun RPP, guru direkomendasikan untuk memperhatikan perbedaan individual yang mencakup penerima didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar,kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan penerima didik.
2. Partisipasi Aktif Peserta Didik
RPP yang disusun oleh guru harus bisa membuat penerima didik aktif berpartisipasi selama mengikuti pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. pembelajaran harus student centered, bukan teacher centered. Guru berperan sebagai fasilitator.
3. Berpusat pada Peserta Didik
Dalam menyusun RPP, guru harus bisa mendesain pembelajaran yang harus student centered, bukan teacher centered. Guru berperan sebagai fasilitator dan mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, penemuan dan kemandirian.
4. Pengembangan Budaya Membaca dan Menulis
RPP yang disuusn oleh guru harus sanggup membuatkan kegemaran membaca, pemahaman bermacam-macam bacaan, dan berekspresi dalam aneka macam bentuk tulisan.
5. Pemdiberian Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Dalam menyusun RPP, guru harus bisa mendasin pembelajaran yang bisa mempersembahkan umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Guru harus bisa merancang RPP yang sanggup membuat penerima didik mempersembahkan respon terhadap suatu pesan dalam pembelaajran yang disampaikan oleh guru.
6. Penekanan pada Keterkaitan dan Keterpaduan antar KD dan Materi Pembelajaran
RPP yang disusun hendaknya sanggup mengaitkan dan memadukan kompetensi dasar dan bahan pembelajaran serta aktivitas pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber mencar ilmu dalam satu keutuhan dan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi Pembelajaran Tematik-Terpadu
Penyusunan RPP juga harus bisa mewujudkan pembelajaran yang tematik dan terpadu, dalam arti kata RPP yang disusun oleh guru hendaknya memperhatikan keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
8. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dalam menyusun RPP, guru hendaknya menintegrasikan penerapan teknologi informasi dan komunikasi dalam rancangan pembelajaran yang disusun. Penerapan teknologi infomrasi dan komunikasi dalam desain pembelajaran harus dilakukan secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Demkianlah uraian singkat terkait prinsip-prinsip penyusunan RPP yang wajib diketahui oleh guru. Prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 wacana Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Pada dasarnya, prinsip-prinsip tersebut tidak jauh tidak sama dengan prinsip-prinsip penyusunan RPP berdasarkan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 wacana Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah Sumber http://sidapodikdas.blogspot.com
Posting Komentar untuk "Guru Wajib Tahu Prinsip-Prinsip Penyusunan Rpp Terbaru!"