Baru Pertama Kali Dalam Sejarah Sumbangan Pns Dipotong Kalau Tak Shalat Subuh Berjemaah
Bupati Bolaang Mongondow Selatan Herson Mayulu semakin memperketat kebijakan salat subuh berjemaah bagi anak buahnya. Bukan spesialuntuk di tingkat kabupaten, tetapi juga hingga level desa.
”Penegasan bupati ketika pembukaan MTQ eksklusif kami tindak lanjuti,” ungkap Camat Helumo Medyan Katili menyerupai dilansir laman Jawa Pos.Com, Jumat (25/3).
Aparat desa yang tak melakukan kebijakan itu bakal dikenai sanksi. Jika PNS, akan dikenai pemotongan tuntidakboleh kerja kawasan (TKD). Sedangkan non PNS akan diberlakukan pemotongan tuntidakboleh penghasilan aparatur pemerintah desa (TPAPD).
”Satu kali tidak ikut, dipotong seperempat dan tiga kali tidak akan mendapatkan TKD atau TPAPD,” ujar Katili.
Saat ini, lanjut dia, pihaknya sudah dua kali melakukan salat subuh berjemaah, ialah di Desa Duminanga dan Motolohu. Pekan ini agenda tersebut dilaksanakan di Desa Soputa.
”Kami sudah bekerja sama dengan para sangadi dan akan terus dikontrol. Saat ini ada satu yang terancam tidak akan mendapatkan tuntidakboleh. Sesudah presensi diserahkan imam, gres sanggup dipertanggungjawabankan,” ucap Katili
Sumber: http://www.jpnn.com/
Posting Komentar untuk "Baru Pertama Kali Dalam Sejarah Sumbangan Pns Dipotong Kalau Tak Shalat Subuh Berjemaah"